Sejarah Desa

Sejarah Desa

SEJARAH DESA

Legenda Desa Belor

Berdasarkan cerita Rakyat Desa Belor secara legenda, kira-kira pada pertengahan abad ke XVI sewaktu terjadi Peperangan antara Adipati Pati Propinsi Jawa Tengah yang bernama PRAGOLOPATI melawan BARONSKEBER, ada Prajurit suami Isteri  yang  menyelamatkan  diri dan bersembunyi di hutan belukar ( sekarang Desa Belor ) yang bernama :

KI NARONGGO dan NYI SAMPET

Selama dalam persembunyiannya, ia berteduh dibawah pohon Gebang bahkan seolah-olah menjadi tempat tinggal sambil bercocok tanam disekitarnya. Karena dirasa aman oleh prajurit lain, akhirnya diikuti pula oleh prajurit-prajurit lainnya yang melarikan diri, sehingga tempat tersebut menjadi ramai. Kemudian tempat tersebut dinamakan KAMPUNG GEBANG TINATAR. Letak bekas kampung tersebut, sekarang menjadi sawah yang jaraknya kira-kira 400 M dari Balai Desa Desa Belor ke arah Barat Daya ( di dataran tinggi ).

Dari hasil perkawinan KI NARONGGO dan NYI SAMPET, lahirlah 2 orang putera laki-laki, putera yang pertama bernama NONGGOLO dan putera yang kedua bernama RONGGOLO.

Keluarga KI NARONGGO bertempat tinggal di Kampung Gebang Tinatar dan diikuti oleh kawan-kawan bekas prajurit yang melarikan diri bersama Ki Naronggo. Karena daerah Gebang Tinatar masih berupa hutan belantara, sedangkan prajurit yang melarikan diri dan ikut Ki Naronggo di Gebang Tinatar jumlahnya sangat banyak, maka mereka membuka hutan-hutan disekitar tempat tinggal Ki Naronggo di Gebang Tinatar dan dijadikan kampung-kampung yang sekarang menjadi 6 Dukuhan / Dusun, yakni : 1. Dusun Krajan-Belor, 2. Dusun Bulu, 3. Dusun Sruwoh, 4. Dusun Klampok, 5. Dusun Kedung Jeruk, 6. Dusun Jowan. Adapun Dusun Singopranan dan Dusun Ngepal adalah Desa ( Kelurahan ) tersendiri. Pada masa jabatan Bupati R. SOENARTO Tahun 1921 diadakan “Gepukan” (Jawa) / Penggabungan Wilayah. Jadi Singopranan dan Ngepal masuk menjadi bagian wilayah Dukuhan atau Dusun di Desa Belor.

Pada suatu musim kemarau panjang, dikampung Gebangtinatar terjadi kekeringan. Untuk mengatasi kesulitan air, perlu dipikirkan mencari tempat (membuat) kampung baru yang diperkirakan tidak terjadi kekeringan lagi.

Kemudian KI NARONGGO mengutus kedua puteranya mencari tempat / calon kampung baru yang diperkirakan tidak akan kekurangan air lagi. Dalam pencariannya tersebut, Ki Naronggo memerintah putera pertama ( Nonggolo ) untuk pergi mencari air ke arah Timur, sedangkan putera kedua ( Ronggolo ) diperintahkan untuk pergi mencari air ke arah Utara, Bahasa jawanya “TEMBE LOR”. Setelah Ki Naronggo memerintahkan anaknya untuk mencari air kemudian KI NARONGGO menyabung burung “PUYUH”. Salah satu paruh burung puyuh tersebut, paruh / “LAMBE” (jawa) sebelah bawah ditarik lawannya sehingga memanjang / “MOLOR” (jawa), sehingga tempat calon kampung tersebut dinamakan Desa

BELOR

Kata Belor dapat bersumber dari “TEMBE LOR” dan “LAMBE MOLOR”. Demikianlah nama Desa Belor dalam sebutan sampai sekarang menjadi Desa Belor. Adapun yang dipilih menjadi kepala kampung (Kepala Desa) yang pertama adalah RONGGOLO yang menemukan tempat tersebut, yang memilih adalah Kepala Dukuh dimana masing-masing disebutkan dimuka.

Adapun kampung GEBANG TINATAR dijadikan sawah / ladang, semua penduduk di Gebangtinatar pindah di Desa Belor.

Kemudian KI NARONGGO pergi bertapa (mluwang) ditanam dalam tanah selama 40 hari dibawah pohon yang belum dikenal/diketahui namanya, ciri pohon dimusim panen berbunga tetapi tidak pernah berbuah.

Setelah bertapa genap 40 hari, maka KI NARONGGO dikeluarkan dari dalam tanah, ternyata masih hidup setelah sadar dengan cara memberikan asap nasi dimukanya (angi) lama-lama dia minta minum dan dapat berbicara normal, seperti disediakala.

Beliau melakukan perbuatan tersebut dengan posisi kendangan dengkul, maka pohon yang bawahnya digunakan untuk bertapa tersebut dinamakan “GEMBLAK”. Kelak dikemudian hari tempat ini sebagai tempat untuk mengubur bila KI NARONGGO dan NYI SAMPET meninggal dunia. Dan anak cucunya jangan merusak pohon GEMBLAK, yang sekarang tempat tersebut dikeramatkan oleh penduduk Desa Belor.

Setelah istirahat, KI NARONGGO menguraikan hasil bertapa bahwa Desa Belor (desa yang baru) akan menjadi desa yang ramai. Yang menjadi Pimpinan Desa Belor adalah anak cucunya, sekali-kali bisa orang lain, tetapi tidak lama.

Adapun makanan kesukaannya yang dimakan selesai bertapa yang sekarang dijadikan “SESAJI” jika mulai tanam padi. Dan jika akan permulaan puasa, tempat keramat menjadi tempat nyadran.

Demikianlah ceritera secara legenda turun-temurun asal usul Desa Belor serta riwayat orang pertama yang menjadi cikal-bakal (permulaan) yang menciptakan Desa Belor.

> URUTAN KEPALA DESA BELOR

  1. NARONGGO berasal dari Prajurit PRAGOLOPATI membuka hutan dijadikan Kampung “GEBANGTINATAR” dan sebagai cikal bakal Desa Belor.
  2. RONGGOLO bin NARONGGO yang menemukan Desa Belor

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke I.

(keturunan NARONGGO)

  1. SODJOJO bin  RONGGOLO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke II.

(keturunan NARONGGO)

  1. NGODJOJO bin SODJOJO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke III.

(keturunan NARONGGO)

Nomor I s/d III tidak diketahui mulai tahun berapa dan lamanya menjabat Kepala Desa Belor.

  1. SINGODIWIRJO al. Bawoek bin NGODJOJO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke IV

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1867 s/d Tahun 1916 kira-kira selama 49 tahun.

(keturunan NARONGGO)

  1. RONODIWIRJO bin BAWOEK

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke V

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1916 s/d 1918, Beliau meninggal dunia akibat minum racun bersama Cariknya.

(keturunan NARONGGO)

  1. DJODIWIRJO bin BAWOEK

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke VI

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1918 s/d 1921, pada saat Penggabungan Desa (Gepukan) terpilih Kepala Desa dari Singopranan “SASTRODIKROMO”. (orang lain)

  1. SASTRODIKROMO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke VII

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1921 s/d 1922. (hasil penggabungan)

(orang lain)

  1. KARTOWIDJOJO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke VIII

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1922 s/d 1924.

(orang lain)

  1. HARDJODIWIRJO al. CONO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke IX

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1924 s/d 1943.

(keturunan NARONGGO)

  1. KARTODIHARDJO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke X

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1943 s/d 1966.

(keturunan NARONGGO)

  1. HADI WALOEJO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke XI

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1966 s/d 1975 discors.

(orang lain)

  1. SOEDARMIN

Menjadi Pejabat Sementara / PJS Kepala Desa Belor yang ke XII

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1975 s/d 1980.

Pada Tahun 1980 diadakan pemilihan Kepala Desa Belor.

(orang lain)

  1. KARTONO al. HADIPRANOTO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke XIII

Hasil Pemilihan Kepala Desa tanggal 7 April 1980 dilantik TMT. 1 Mei 1980 SK BUPATI Nomer Dsa.B.184/IV/7 tanggal 30 April 1980.

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1980 s/d 1989.

(keturunan NARONGGO)

  1. A. YASIR

Menjadi PJS Kepala Desa Belor yang ke XIV

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1989 s/d 1990.

Pada Tahun 1990 diadakan pemilihan Kepala Desa Belor.

  1. SAKIMIN

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke XV

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1990 s/d 1998.

  1. PANGGAH INDRIYANTO dan MASTADI

Menjadi PJS Kepala Desa Belor yang ke XVI

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1998 s/d 1999.

Pada Tahun 1999 diadakan pemilihan Kepala Desa Belor.

  1. NASUKA

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke XVII

Mulai menjabat Kepala Desa dari tahun 1999 s/d 2006.

  1. SUMIYONO bin DJAID

Menjadi PJs Kepala Desa Belor yang ke XVIII

Mulai menjabat PJS Kepala Desa dari bulan Desember 2006 s/d Maret 2007.

Pada 1 Maret 2007 diadakan pemilihan Kepala Desa Belor.

  1. KUSNARDI bin KASAN KAIDIN

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke XIX

Mulai menjabat Kepala Desa TMT. 27 Maret 2007

Kepala Dusun Sruwoh SAKIBIN pension tanggal          Tahun 2009.

  1. SULISTYONO bin SUDARJO

Menjadi Kepala Desa Belor yang ke XX

Mulai menjabat 27 Maret 2013

  1. SULISTYONO bin SUDARJO

Menjadi Kepala Desa Belor ke XXI

Mulai menjabat tanggal 18 Desember 2019

Kadus Krajan SUKARLAN, BA pensiun tanggal 4 Agustus 2019

  1. ACHMAD MUSTAKIM, Sos bin………

Menjadi PJs Kepala Desa Belor yang ke XXII

Mulai menjabat PJS Kepala Desa dari bulan Desember 2021 s/d 14 Mei 2022.

Pada 1 Maret 2022 diadakan pemilihan Kepala Desa Belor Antar Waktu ( PAW ).

  1. ISTIARTO, ST bin Supadi Hadisuyitno

Menjadi Kepala Desa Belor ke XXIII

Mulai menjabat tanggal 14 Mei 2022

Kadus Kedung Jeruk Dwi Mujiyanto, BA pensiun tanggal 31 Agustus 2022